Kamis, 07 Mei 2015

full sail university cost

Full Sail University
Innovation & Entrepreneurship
Program Level - Master's degree
Program Length - 12 months
Print
Cost
How much will this program cost me?*
Tuition and fees: $31,000
Books and supplies: $0
On-campus room & board: not offered
For further program cost information click here.
* The amounts shown above include costs for the entire program, assuming normal time to completion. Note that this information is subject to change.
Financing
What financing options are available to help me pay for this program?
Financing for this program may be available through grants, scholarships, loans (federal and private) and institutional financing plans. The median amount of debt for program graduates is shown below:
Federal loans: $30,500
Private education loans: $0
Institutional financing plan: $0
The school has elected to provide the following additional information: 89% of program graduates used loans to help finance their costs for this program.
Success
How long will it take me to complete this program?
The program is designed to take 12 months to complete. Of those that completed the program in 2013-2014, 70% finished in 12 months.
What are my chances of getting a job when I graduate?
The job placement rate for students who completed this program is *%.
* This institution is not currently required to calculate a job placement rate for program completers.
Click here for more information on jobs related to this program

student club spotlight in Full Sail University



Student Club Spotlight: Cru



CRU
Every Sunday evening, a group of students gather to share in fellowship, study the Bible, and promote a sense of community on campus. The group is Full Sail’s Campus Crusade for Christ, a local branch of the worldwide organization Cru, whose core values include faith, growth, and fruitfulness.
“Even though Cru is a Christian club,” says the school’s club presidentZach Cupery, “we accept people of all faiths. We love talking and working together to gain a better understanding of who God is, for those who want to follow a God.”
The group meets on Sundays at 6:00 p.m., usually in building 3F, and focuses on four general topics: prayer, study, outreach, and events. In addition to praying for each other, family members, and friends, the group designates time to study the Bible and identify methods for inviting others into their family.
“We meet for about two hours,” Zach explains. “During that time we’ll usually go through a video blog or some scripture, and talk about what’s going on in that scripture. Then we spend some time just hanging out and getting to know each other. It’s a good way to meet other people and network.”
Cru’s international headquarters is located in Orlando, so students local to Central Florida have plenty of opportunities to become involved with the organization. “They’ve been in the process of developing a few ministry-themed apps,” Zach says. “They also do a lot of video work. Cru does all sorts of things with media arts all over the world, and it’s pretty easy to get involved with short video projects around town.”
Cru is present on over 1,140 college campuses nationwide and has partnerships with more than 1,700 churches and charitable organizations. Worldwide evangelism opportunities are regularly available for members who wish to further their engagement with the gospel. To learn more about Cru, visit cru.org.
To learn more about getting involved on campus, visit Full Sail’s Cru club on Connect.

Sabtu, 25 April 2015

latar belakang seni musik

SENI MUSIK

Pengertian Seni MusikPDFCetakE-mail
nada musik
Apakah seni musik itu sebenarnya, dan maknanya bagi kehidupan manusia? Sepanjang sejarah banyak penyair, filusuf, penulis maupun musikus yang telah berupaya mendefinisikannya. Ada yang menganggap musik sebagai"bahasa para dewa", atau ada pula yang mengatakan bahwa "musik dimulai di saat ujaran berakhir". David Ewen mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai "Ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional".
Schopenhauer
Schopenhauer, filusuf Jerman di abad ke-19 mengatakan dengan singkat bahwa "Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta".Sementara itu menarik pula untuk dicatat pendapat Dello Joio, komponis Amerika keluaran Julliard School di New York, dan banyak bekerja sama dengan koreografer Martha Graham, bahwa "Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari satu kenyataan yang selam ini tersembunyi.
Berikut ini adalah pendapat Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, lulusan peabody Institute dari Amerika, bahwa "Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulan, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya". Lebih lanjut Suhastjarja mengemukakan bahwa oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya spasial, maka ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra. Jika bentuk-bentuk sastra ditulis dari kiri ke kanan (kecuali dalam bahasa-bahasa Simetik dan bahasa-bahasa Oriental), bentuk-bentuk musik ditulis dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas, sehingga arah dari kiri ke kanan menunjukkan dimensi waktu, sedangkan dari arah bawah ke atas menunjukkan dimensi sifatnya akustik musikal. Kesejajaran dalam kalimat musik, seperti halnya dalam kalimat bahawa, terjadi antara frase anteseden dan frase konsekuen. Ini dapat dilihat dari tulisan musik secara horisontal dari kiri ke kanan, sedangkan kesejajaran yang vertikal antara dua garis melodi atau lebih yang berbunyi bersamaan, dapat dilihat dari tulisan musik secara horizontal sekaligus vertikal. Namun pengamatan tulisan musik secara vertikal khusus diperuntukkan bagi keselarasan bunyi bersama atau harmoni.
seni musik
Peningkatan pengertian mengenai musik dapat dilakukan lewat peningkatan pengertian akan bentuk-bentuk musik, karena suatu imaji tanpa bentuk merupakan bayangan yang ruwet.

Musik abad pertengahan bagian 8

Tokoh-tokoh

Johann Sebastian Bach Meninggal Tanggal 22 Julai tahun 1750, Johann Sebastian Bach, musisi klasik terkenal Jerman, meninggal dunia dalam usia 65 tahun. Bach dilahirkan pada tahun l685 dalam keluarga yang mencintai musik. Ayahnya, Johann Ambrosius, adalah pemimpin kelompok musik di kota Eisenach. Pada usia kanak-kanak, Johann Sebastian diajari ayahnya memainkan biola. Dia juga mempelajari organ dari pamannya yang juga terkenal sebagai musisi, Johann Christoph Bach. Pada usia delapan tahun, Bach memasuki Latin Grammar School dan di sana ia bergabung dalam paduan suara yang membuat bakat musiknya semakin terasah. Pada usia remaja, ia mulai bergabung dalam berbagai kelompok musik dan akhirnya ia menciptakan sendiri karya-karya musiknya yang banyak bertema relijius.


Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina) adalah seorang komponis musik klasik dari
 Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi tuli.Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di  Wina dan tak pernah menikah.



Hector Berlioz (lahir di Isère, 11 Desember 1803 – meninggal di Paris, 8 Maret 1869 pada umur 65 tahun) adalah seorang komponis Perancis dari zaman Romantik. Karyanya yang terkenal adalah Symphonie Fantastique,pertama kali ditampilkan pada tahun 1830. Berlioz menggemari sastra, dan kebanyakan karya terbaiknya diilhami dari karya sastra. Symphonie Fantastique diilhami dari novel autobiografis sastrawan Inggeris, Thomas de Quincey, berjudul'Confessions of an English Opium-Eater. Untuk La damnation de Faust, Berlioz mengacu pada sandiwara gubahan Goethe, Faust. Untuk Roméo et Juliette, Berlioz mengacu pada, tentunya, kisah Romeo dan Juliet karya Shakespeare. Selain pengaruh sastra, Berlioz juga mengagumi Beethoven, yang pada waktu itu tidak terkenal di Prancis. Selain Beethoven, Berlioz juga mengagumi Christoph Willibald Gluck, Etienne Mehul, Carl Maria von Weber, dan Gaspare Spontini.


Anton Bruckner (4 September 1824 – 11 Oktober 1896) adalah komposer Austria yang paling dikenal dengan karya simfoni, misa, dan motet. Karya simfoni Bruckner dianggap sebagai penanda fase akhir Romantisme Austria-Jerman karena harmoni yang kaya, polifoni yang kompleks, dan panjangnya yang lama. Komposisi musik Bruckner membantu mendefinisikan radikalisme musik kontemporer, yang mengambil disonan, modulasi tanpa persiapan, dan harmoni rumit Bruckner.
Karya Bruckner, khususnya simfoninya, juga memiliki pengkritik, yang mengkritik panjangnya, banyaknya pengulangan, sering Bruckner melakukan revisi, dan keraguan Bruckner mengenai versi mana yang dia lebih utamakan.


Johannes Brahms (lahir di Hamburg, 7 Mei 1833 – meninggal di Wina, 3 April 1897 pada umur 63 tahun) adalah seorang komponis dan pianis dari Jerman, salah satu musisi utama pada zaman Romantik. Brahms lahir di Hamburg, Jerman, namun kemudian banyak berkarya di Wina, Austria. Pada masa hidupnya, Brahms sangat populer dan berpengaruh dalam dunia musik. Brahms membuat komposisi musik untuk piano, ansambel musik kamar, orkestra simfoni, dan untuk penyanyi serta paduan suara. Sebagai seorang pianis yang mahir, ia sering kali menampilkan sendiri karya-karyanya secara perdana; dia juga bekerja sama dengan penampil-penampil utama pada masanya, termasuk pianis Clara Schumann (istri komponis Robert Schumann). Banyak karyanya merupakan bagian dari repertoar standar konser klasik hingga saat ini. Salah satu karyanya yang paling terkenal ialah Wiegenlied, Op. 49 No. 4 ("Lagu Nina Bobo", dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms' Lullaby).


Robert Schumann (lahir di Zwickau, 8 Juni 1810 – meninggal di Bonn, 29 Juli 1856 pada umur 46 tahun) adalah seorang penggubah dan pianis Jerman. Dia dianggap sebagai salah satu dari komponis musik Romantik Eropa yang terpenting, serta seorang kritikus musik yang terkenal dalam sejarah. Seorang cendekiawan serta bersifat estetikus, musiknya menggambarkan sifat romantisme yang sangat pribadi. Mawas diri dan sering bertingkah, karya-karya musik pertamanya merupakan percobaan untuk melepaskan diri dari tradisi bentuk dan struktur klasik yang dia pikir terlalu membatasi.

Musik abad pertengahan bagian 7

Zaman Abad Pertengahan

klasik
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. 
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.

Musik abad pertengahan bagian 6

Zaman Abad Pertengahan

Gregorian Chant
The Guidonian Hand
The Guidonian Hand
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). Perkembangan musik pada zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Gregorian disempurnakan oleh Paus Gregorius.

Musik Abad Pertengahan
Musik abad ini bermula pada Gereja Roma Katolik di Barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan dalam ibadat terutama di Katedral dan biara, biasa dinyanyikan oleh para biarawan/wati. Musik Gereja Abad Pertengahan biasa disebut dengan istilah Musik Gregorian, yang bersifat plainchat (musik polos). Tidak diketahui secara pasti bagaimana menyanyikan musik ini, karena yang ada hanya dokumentasi musik tertulis mengenai musik abad pertengahan, kebanyakan dokumentasi msuk pada zaman abad pertengahan awal adalah untuk musik vokal.

Sedikit saja manuskrip yang memberikan petunjuk penggunaan instrumen musik, hanya dari ilustrasi manuskrip serta lukisan-lukisan abad pertengahan yang memberikan petunjuk penggunaan instrumen musik dalam abad awal. Pada masa ini Gereja tidak mengijinkan penggunaan alat musik dalam ibadat karena pada awalnya penggunaan alat musik biasa digunakan oleh kaum penyembah berhala bagi ritus ibadat mereka bagi para dewa. Baru setelah tahun 1100 instrumen musik mulai diperbolehkan penggunaannya dalam gereja: Orgel Pipa. Pada masa ini musik biasa terbagi dalam dua pembagian: Musik Sakral dan Musik Sekular.

Musik Sakral
Pada masa ini musik sakral biasa disebut juga dengan istilah musik Plainchant atau musik lagu polos, yatitu musik vokal monofoni dengan syair bahasa latin yang dinyanyikan tanpa iringan. Musik plainchant ini digunakan bagi beribadat baik dalam misa ataupun ibadat harian (ofisi).

Musik plainchant disebut juga Musik Gregorian, berdasarkan nama dari tokoh musik plainchant yang terkemuka yaitu St. Gregorius Agung yang bertahkta sebagai Paus Roma dari tahun 590-604 Masehi. Musik Gregorian tadinya merupakan sebuah tradisi oral yang pada akhirnya di dokuemntasikan dengan menggunakan notasi awal.  Karakteristik dari musik gregorian adalah : Non Metrikal (tidak berbirama) dan memakai Tangga Nada Gerejawi. Karakteristik musik plainchant ada yang Resitatif (sederhana) ada juga yang Melismatis (rumit) ada juga yang merupakan kombinasi dari keduanya. Sebagai contoh jelas mengenai karakteristik musik plain chant, nyata dalam penggunaannya dalam ibadat: musik untuk misa biasanya lebih rumit dibandingkan musik untuk ibadat harian.

Tangga nada gerejawi atau modus gerejawi: Doris, Frigis, Lydis, Mixolydis.

Musik Sekuler
Seperti dengan musik sakral, musik sekuler juga berkembang pada mulanya secara tradisi oral, yang menjadi musik populer, yang syairnya ditulis oleh penyair musik. Di Perancis Selatan dengan istilah Troubadours, di Perancis Utara dengan istilah Trouvers dan Minnesinger di Jerman dan Austria.

Isi dari musik-musik populer dari jaman ini biasanya bertemakan kepahlawanan atau perjuangan sebagaimana pada masa ini terdapat banyak perang-perang terutama perang salib, tema lain yang disukai adalah tentang cinta atau romantisme, biasa berupa pujian atau keluhan dari kekasih kepada pasangannya, tema lain yang cukup berkembang lainnya adalah Lamentatio atau sebuah kidung ratapan mengenai kematian dari bangsawan atau orang yang disegani atau dikasihi. Contoh jenis musik sekuler dalam masa ini: Alba (nyanyian pagi), Pastourelle (nyanyian gembala) dan Estampie (musik dansa)

Perkembangan Musik Monofoni (Perkembangan menuju musik polifoni)
Musik pada zaman ini bermula dalam bentuk yang sederhana dan pada akhirnya mulai terjadi sebuah evolusi pergeseran dengan menambahkan melodi lain kepada bentuk monofoni yang sudah ada, hal ini membuat musik monofoni berkembang menjadi bentuk musik polifoni. Bentuk awal musik polifoni dalam zaman abad pertengahan adalah: musik organum. Musik organum adalah terdiri dari melodi plainchant yang ditambahkan rangkaian nada lain yang dibunyikan pada waktu yang bersamaan. Jenis musik ini berkembang di Katedral Notre Dame, Paris, Perancis yang dibangun tahun 1163-1235, tipe karakteristik polifoni yang dihasilkan masilah sangant sederhana.

Tokoh-Tokoh Penting Musik Abad Pertengahan
St.Gregorius Agung (590-604)
St.Hildegard dari Bingen (1098-1179)
Guillaume de Machaut (1300-1377)
Francesco Landini (?-1397)

==dari berbagai macam sumber==

Musik abad pertengahan bagian 5

SEJARAH MUSIK GEREJA ABAD PERTENGAHAN (450M – 1400 M)


Musik abad pertengahan dimulai dari jatuhnya kerjaan Romawi dan berakhir sekitar tahun 1400, bersamaan dengan dinmulainya musik era Renaissance.Yang menonjol pada masa ini adalah perkembangan budaya Gereja Barat yang disebut dengan budaya Gothik, ditandai dengan banyaknya perkembangan katedral-katedral bergaya Gothik (busur Gothik yang ke atas mencerminkan kontras antara Surga dan dunia. Surga dianggap sebagai dunia yang “jauh di sana”, dari sana datanglah cahaya rahmat ke dunia ini). Perkembangan kota selalu bersumber dari gereja/biara. Perkembangan kota biasanya selalu mengelilingi gerej/biara sebagai pusatnya. Hal ini disebabkan kekristenan berkembang pesat di masyarakat Eropa. Agama Kristen, kebudayaan Yunani-Romawi, serta tradisi di Eropa utara mempengaruhi kebudayaan Eropa. Seluruh hidup masyarakat diatur oleh agama Kristen. Para biarawan/wait selalu dianggap sebagai kaum intelektual. Banyak sekolah-sekolah khusus musik dibangun, contohnya Notre Dame School di Paris yang sangat terkenal dari tahun 1150 sampai dengan 1250. Sehingga ada tiga kelas social yang menjadi tatanan hidup, khususnya bangsa Eropa Barat di abad pertengahan: kaum bangsawan, kaum Rohaniawan/wati, dan kaum petani/pedagang.

BERMULA DARI ROMA
    Musik abad ini bermula pada Gereja Roma Katolik di barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan dalam ibadah terutama di katedral dan biara, biasanya diyanyikan oleh para biarawan/wati. Musik gereja pada abad ini biasanya disebut dengan istilah musik Gregorian [seperti paus Roma yang berhasil mengatur kembali liturgi Katolik yaitu St. Gregorious Agung (590 – 604 M)], yang bersifat plainchat (musik polos). Kebanyakan musik vocal, karena gereja tidak mengijinkan penggunaan alat musik dalam ibadah. Hal itu disebabkan pada awalnya alat musik biasa dipaaki oleh kaum penyembah berhala untuk ritual ibadah mereka bagi para dewa. Baru setelah tahun 1100 instrumen musik muai diperbolehkan penggunaannya dalam gereja: orgel pipa. Pada masa ini musik terbagi dalam dua kategori: musik gereja (sacral) dan musik sekuler.

MUSIK MONOFONIK
    Seperti yang dijelaskan di muka, musik Gregorious sangat dominant pada abad ini. Musik yang bersifat monofonik (satu suara) ini dinyanyikan dalam bahasa Latin tanpa iringan musik. Musik yang disebut plainchart ini digunakan untuk peribadatan, baik Misa (Minggu) maupun ibadah harian (ofisi). Musik ini mementingkan vocal. Tujuannya untuk mencapai kekhidmatan kebaktian. Karakteristik dari musik Gregorian adalah non-metrikal (tidak berirama) dan memakai tangga nada Gerejawi (seperti Doris, Frigis, Lydis, Mixolydis, dsb – lihat PRAISE 9). Musiknya ada yang rumit (melismatis) serta ada pula yang merupakan kombinasi dari keduanya. Biasanya untuk misa lebih rumit dibandingkan musik untuk ibadah harian. Namun demikian dibandingkan lagu-lagu sekuler lainnya, lagu Gregorian bersifat lembut, menggambarkan dunia lain dan mewakili suara gereja.

MUSIK SEKULER
    Di samping lagu-lagu Gregorian yang mendenominasi, terdapat pula musik di luar gereja yang disebut musik sekuler, yang syairnya ditulis oleh para Bangsawan Perancis. Di Perancis selatan disebut dengan istilah Troubadours, di Perancis utara disebut dengan istilah Trouvers dan minnesinger di Jerman dan Australia.
    Terdapat 1650 lau-lagu Troubadour dan Trouvers yang berhasil diselamatkan, notasinya tak memberi petunjuk adanya ritme, tetapi banyak di antarnya bersifat regular (teratur) dengan tanda-tanda beat (ketukan) secara jelas. Dengan demikian lagu sekuler ini sangat berbeda dengan ritme Gregorian yang bersifat bebas dan non-metrikal.
    Isi dari musik-musik sekuler yang disebut musik popular ini biasanya bertemakan kepahlawanan atau perjuangan sebagaimana pada masa ini terdapat banyak perang-perang terutama perang salib. Tema lain yang disukai adalah tentang cinta atau romantisme, biasaya berupa pujian atau keluhan dari kekasih kepada pasangannya. Tma lain yang cukup berkembang adalah Lamentatio atau sebuah kidung ratapan mengenaii kematian dari Bangsawan atau orang yang disegani atau yang dikasihi. Contoh jenis musik sekuler dalam masa ini: Alba (nyanyian pagi), Pastourelle (nyanyian gembala dan Estampie (musik dansa).

MUSIK POLYFONIK
    Untuk berabad-abad lamanya, tradisi musik barat pada dasarnya adaah monofonik (satu suara), memiliki hanya satu garis melodi saja, tetapi tahun 700 dan 900 para pendeta mulai menambahkan garis melodi kedua untuk nyanyia Gregorian dalam paduan suara di biara-biara mereka sehingga menjadi bentuk musik polyfonik. Hal ini disebut sebagai musik organum. Musik organum adalah terdiri dari melodi plainchat yang ditambahkan rangkaian nada lain yang dibunyikan pada waktu bersamaan. Jenis musik ini berkembang di katedral Notre Dame, Paris, Prancis yang dibangun pada tahun 1163-1235.
    Pada mulanya melodi kedua ini bersifat improvisasi dan tidak tertulis. Hanya duplikasi dari melodi semula dan dinyanyikan dalam pitch yang berbeda. Walaupun demikian, para pendengar musik pada zaman itu mengalami kejutan mendengarkan musik ibadah dimana garis melodi pokokn

Musik abad pertengahan bagian 4

Perkembangan musik zaman abad pertengahan


Perkembangan Musik Barat pada Zaman Abad Pertengahan

Abad pertengahan berada di antara  zaman akhir kerajaan Roma (476) dan zaman bangkitnya ilmu pengetahuan dan munculnya berbagai penemuan. Musik yang dulunya terdiri dari satu suara (monofonik) bertambah menjadi beberapa suara (polifonik).
Musik abad ini bermula pada Gereja Roma Katolik di Barat (Eropa Barat). Musik ini digunakan dalam ibadat terutama di Katedral dan biara, biasa dinyanyikan oleh para biarawan/wati. Musik Gereja Abad Pertengahan biasa disebut dengan istilah Musik Gregorian, yang bersifat plainchat (musik polos).
Pada abad ini terdapat perkembangan perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik. Pencetus tulisan musik atau notasi musik ini adalah Guido d’Arezzo (+1050). Paduan suara juga berkembang di Eropa Barat, serta musik Greogiran oleh Paus Greogirus.
Tokoh-Tokoh Penting Musik Abad Pertengahan
1.     St.Gregorius Agung
2.    St.Hildegard dari Bingen
3.    Guillaume de Machaut
4.    Adam de la Halle dari Jerman.
5.    Leonin
6.    Perotin
7.    Adam de St. Victor
8.    W. de Wycombe
9.    Petrus de Cruce yang nama aslinya adalah Pierre de la Croix
10. Francesco Landini
11.  Giovanni da Cascia
12. Jacopo da Bologna
13. Philippe de Vitry

Musik abad pertengahan bagian 3

Sejarah Musik

Musik Jaman Kuno (Sebelum Masehi - Tahun 1000 M)
Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa tahu bila manusia mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk sesorang.
Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadisuling purba.
Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang. (sumber: wikipedia.org)

Prasejarah
Prasejarah musik hanya dapat berteori berdasarkan temuan dari situs arkeologi paleolitik. Seruling Merupakan alatmusik yang seing ditumakan pada jaman pra sejarah dan bentuknya seperti shakuhachi yang berasal dari Jepang. Seruling Divje Babe yang terbuat dari tulang paha berunag gua, yang diperkirakan sudah dipakai sekitar 40.000 tahun yang lalu. Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak jaman Peradaban Lembah Sungai Indus , India memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab Weda . Pengumpulan paling awal dan terbesar alat musik prasejarah ditemukan di Cina dan tanggal kembali ke antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurrian / Hurrian songs adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkiarakan telah ada sekitar 1400 SM (sumber : wikipedia.org)

Bangsa Mesir kuno mulai pada 3500 SM telah menggunakan instrumen-instrumen musik yang hingga sekarang masih digunakan, yaitu Harpa,lyramandolin dan seruling.
Jauh sebelum masehi berlangsung bangsa Yunani sudah memahami tentang dunia filsafat dan kesenian. Pada jaman ini mulai dikenal adanya musik liturgi atau doa-doa dalam nyanyian. Salah seorang seniman besar yang menciptakan musik liturgi adalah ST. Ambrosius.
Perubahan yang sangat besar terjadi ketika Paus Gregorius Agung I Menciptakan karya musik dengan menggunakan melodi, tetapi tanpa iringan. Musi yang demikian disebut dengan Gregorian.
Ciri-ciri musik jaman Kuno :
  1. Musiknya sama sekali belum berbentuk, jenis musik masih sangat primitif.
  2. Lebih banyak digunakan untuk upacara yang bersifat religius
  3. Penggunaan unsur ritmis masih sangat dominan dan penggunaan istrumen musik yang masih sangat sederhana

Jaman Pertengahan (1000 - 1500)
Abad pertengahan adalah jaman antara hilangnya kebudayaan antik (kuno serta primitif) dan timbulnya kebudayaan baru (renaissance)  Pada periode musik jaman ini seorang bangsa prancis bernama Guido Aretinius d'arrezo menemukan sistem membaca notasi.  Musik pada jaman ini mengalami perkembangan yang pesat. Pusat kebudayaan pada abad ini ada pada gereja. pada jaman ini musik liturgi berkembang pesat.
Ciri-ciri musik abad pertengahan :

  1. Peranan paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara semakain berkembang
  2. Ditemukannya notasi dan pencatatan nada.
  3. Masuknya musik keduniawian bersuara satu
  4. Berkembangnya musik polyphoni (Lagu bersuara banyak)
  5. Berkembangnya nyanyian keagamaan dan untuk pertama kalinya nama-nama komponis muncul dalam sejarah.
Tokoh musik :
Guido d' arezo, (1050), Willem Guilaume Dufay(1400), Adam de la halle (1287), Hanz Sachs (1471)